KISAH NYATA: Mahar Terindah Yang Takkan Pernah Terlupakan Bantu Share Agar Pada Tau,..!!!!

Saya berjumpa suami nyaris sebelas th. lantas semasa semester akhir di perguruan tinggi. Awal yang tidak berniat, waktu saya terkena tilang (Arti untuk pelanggaran ketentuan jalan raya) di jalan sepulang kuliah. Dialah yang saat itu menilangku. Lantaran terburu-buru pulang, helmku yang selesai dipinjam rekan ketinggal di parkiran universitas.

Satu minggu selanjutnya, saya terkena razia lagi, dikarenakan lupa membawa SIM. Tersebut saya, masihlah muda namun pelupa. Belum lagi kebiasaanku yang asal-asalan serta asal simpan semakin memberi daftar hitam �sifat burukku�. Ayah serta ibu kerap sekali menegurku. Serta waktu razia ini lagi-lagi saya bertemu dengan polisi yang sama. Ya lelaki itu. �Saudari tak malu terkena tilang selalu? � Tanyanya saat itu sembari senyum-senyum." Ya, malu pak. Ayah juga tidak bosen nilang saya? � Jawabku sekenanya. Dia serta sebagian rekannya tertawa. Saya diam-diam terasa dongkol. Siapa yang pingin lupa serta siapa juga pingin terkena tilang? Saya menggerutu dalam hati.

Pertemuan ketiga berlangsung waktu tidak berniat ketemu. Suamiku yang saat itu masihlah bujang, dia berbelanja ke pasar! Ini betul-betul surprise. Lelaki pergi ke pasar, masihlah kenakan pakaian dinas lagi. Ia demikian �pede� serta terlihat punya kebiasaan mengerjakannya.

Waktu saya masihlah terbengong memandangnya, dia lihat serta mendekatiku. �Apa berita, Mbak. Berbelanja ya? � sapanya ramah. " Ya, nganter ibu. Berbelanja juga ya, Pak? �

 " Umum kok, berbelanja titipan itu. Janganlah panggil saya pak. Nama saya Suryo. � Saya manggut-manggut.

Saya pernah �dekat� dengannya sepanjang tiga bln.. Qadarullah, waktu itu saya mulai kenal Islam lebih dekat. Awalannya waktu persiapan skripsi, saya mesti �mendadak� jadi anak kost. Maksudku untuk irit daya serta dapat lebih konsen dalam menyiapkan makalah. Kebetulan sesudah mencari kos semakin kemari, yang kosong hanya �kos-kosan ninja�, kata rekan yang menolong mencari kos. Awalannya saya malas serta tidak tertarik. Nyatanya hikmah serta �skenario langit� itu kusadari saat ini.

Musim hujan yang kerap turun saat itu, juga membuatku tidak dapat menampik tidak untuk kos disana. Dasarnya, Allah tidak memberiku alternatif lain. Walau awalannya asing berbarengan �ninja� namun pada akhirnya, sukur alhamdulillah, tidak pernah henti-henti kuucap.

Bila telah jodoh, Tidak akan kemana. But, janganlah stop di sini, bila memanglah jodoh, ditempuh gunakan jalur syar�i pastinya akan ketemu juga.. Sangat Rugi, pernikahan yang mungkin saja hanya sekali kok pakai jalur maksiat.

Dari gaul dengan rekan-rekan akhwat itu, saya tahu mengapa tidak ada arti pacaran dalam Islam. Walau sebenarnya, nyaris tiga bln. saya di kos-kosan itu. Setiap malam Ahad saya �diapelin�. Astaghfirullah, malu rasa-rasanya apabila ingat itu.

Pada akhirnya, saya mengambil keputusan baik-baik hubunganku dengannya. Walau awalannya ia tidak ingin. Saya memberikannya pengertian serta asal pembaca


tahu, suamiku waktu itu masihlah non muslim. Ia Katholik patuh. Bahkan juga, saya suka mengantarnya ke gereja. Itu kulakukan lantaran waktu itu pemahaman agamaku begitu minim.

Sedih. Pasti serta itu tentu, Namun saya sudah pilih �jalan baru�. Saya hapus semuanya mengenainya, dari photo, nomer HP atau segalanya yang terkait dengannya. Hatiku enteng lantaran niatku semata merigharap nidha Allah. Skripsiku juga jalan lancar. Serta waktu wisuda IP-ku begitu memuaskan. Walhamdulillah.

Usai kuliah, saya minta ijin ortu untuk tetaplah tinggal di kost. Itu kulakukan untuk melindungi ghirah serta istiqamah. Maklum, saya baru hitungan bln. mengetahui manhaj ini, jadi perlu lingkungan yang mensupport. Saya tidak meyakini apabila dirumah, sebab di numah ayah buka rental PS (Playstation). Tempat tinggal kecilku umum jadi tongkrongan anak-anak serta remaja. Saya terasa tidak nyaman dirumah. Untuk melarang ayah juga saya tidak berani.

Untuk cost hidup, saya mengajar. Sampai delapan bln. dari kelulusan. Satu sms kuterima dari Suryo. Walau sebenarnya saya telah ubah nomer handphone. Rupanya ia minta ke orang tuaku. Pesannya singkat, �Maukah kau menikah denganku? � Ya Allah pria ini masihlah saja mengharapkanku. Walau sebenarnya saya sudah buang jauh mengenainya. Saya hapus SMS-nya, tanpa ada kubalas.

Malam Ahad, seperti umum saya pulang ke tempat tinggal. Serta yang mengagetkanku Suryo mencariku. Utama kata ayah. Pada ayah Suryo katakan menginginkan melamarku. Ia juga titip suatu hal untukku. Amplop besar kubuka selepas Suryo pulang. Masya Allah, berisi yaitu SK sebagian surat info dari atasan sampai kantor pusat tentang kepindahan agamanya. Surto sudah jadi mualaf. Air mataku berlinang, tangisku pecah.

Nyatanya demikian putus dariku, ia segera mengurusi surat geser agama pada kantor dinasnya. Yang mengagumkan, ia juga belajar dien mulia ini pada suatu kajian salaf, subhanallah. Kuharap kepindahan agamanya semata lantaran Allah.

Pada akhirnya kuberi jawaban �ya� pada Suryo melalui ayah. Kami baru dapat menikah sebagian bln. lalu, lantaran mesti merampungkan sebagian masalah berkaitan dinas. Mahar terindah untukku yaitu keislamannya.

Selama pernikahan itu saya tidak henti berurai airmata, air mata bahagia. Pikirkan, selesai akad nikah, 5 dari 7 saudara Mas Suryo juga jadi mualaf-mualaf baru menyusul Mas Suryo. Walhamdulillah.

Ayah serta ibu Mas Suryo tidak punya masalah. Bahkan juga beliau berdua dekat dengan kami siang malam. Tidak henti kumohon pada Allah supaya berikan hidayah pada beliau berdua. Terlebih apabila kuingat demikian luar umumnya sebaiknya mereka padaku, pada besan, pada keluarga, tetangga juga lingkungan seputarnya. Saya senantiasa mengharapkan hidayah itu datang, amin.

Saat ini, kami telah miliki dua momongan. Saya serta suami senantiasa pergi taklim apabila ia tidak dinas. Harapanku, keluarga yang kami bangun abadi, sakinah mawaddah wa rahmah.
http://www.kabarterupdate.com/2016/03/kisah-nyata-mahar-terindah-yang-takkan.html

Tweet

Subscribe to receive free email updates: