WASPADALAH!!!! PDIP (JOKOWI) MENDUKUNG KRISTENISASI DI INDONESIA:" KUBU JOKOWI AKAN HAPUS PERATURAN BERSAMA SOAL KERUKUNAN AGAMA DAN PENDIRIAN TEMPAT IBADAH!!!!! INI FAKTA!!

Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Musdah Mulia, menyampaikan, pihaknya menjanjikan bakal meniadakan Ketentuan Berbarengan Menteri Agama serta Menteri Dalam Negeri Nomer 9 serta Nomer 8 Th. 2006 mengenai Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Komunitas Kerukunan Umat Beragama, serta Pendirian Tempat tinggal Beribadah.

 " Ketentuan masalah pendirian tempat tinggal beribadah itu bakal dihapus. Ketentuannya menyusahkan golongan minoritas, " tutur Musdah pada diskusi Saat Depan Kebebasan Beragama serta Grup Minor di Indonesia di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2014).

Musdah menyampaikan, klausul ketentuan yang mengatakan " support orang-orang setempat paling sedikit 60 orang " untuk membangun tempat tinggal beribadah diskriminatif untuk penganut agama minoritas di satu lokasi.
Ia menilainya, tak gampang menghimpun sinyal tangan 60 orang untuk memperoleh izin pendirian tempat tinggal beribadah, terlebih bila yang disuruh sinyal tangan yaitu warga yang agamanya tidak sama dengan pihak yang bakal membangun tempat tinggal beribadah.

Musdah menyampaikan, dalam misi serta visi Jokowi-JK, tertuang satu diantara program meniadakan regulasi yang tidak mematuhi HAM. Dalam pembicaraannya dengan Jokowi, kata Musdah, gubernur nonaktif itu sepakat masalah penghilangan ketentuan berbarengan Menag serta Mendagri itu. kompas/Islamedia/Y


CEGAH MISI KRISTENISASI lewat cara MENDUKUNG SKB 2 Menteri Nomer 8 serta 9 th. 2006

Sebagian waktu lalu Persatuan Gereja Indonesia lewat ketua biasanya pendeta Karel Erari menyebutkan pemerintah sudah tidak mematuhi konstitusi negara karenanya ada ketentuan itu. �Negara tidak hadir serta tidak mematuhi konstitusi itu pelanggaran berat pada kehidupan beragama karenanya PBM mesti dicabut tanpa ada prasyarat. � tuturnya.

Dalam menyikapi hal itu, Ustadz Bernard Abdul Jabbar sebagai bekas misionaris pada Acara Pusat Kajian Islam (PUSKI) dalam topik �Antara Kristenisasi serta Toleransi. � menyampaikan :

�Pencabutan Ketentuan Berbarengan Menteri Agama serta Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomer 8 serta 9 th. 2006 mengenai Kerukunan Umat Beragama serta Pendirian Tempat tinggal Beribadah. bakal merebakkan pemurtadan serta Perusuhan�

�Selama ini beberapa masalah gereja liar seperti dalam masalah GKI Yasmin, Ciketing dan yang lain mereka dapat dibuktikan memakai beberapa cara licik seperti penipuan tandatangan, pemalsuan surat dsb. Tersebut yang mengakibatkan sumber perseteruan. Tetapi dengan support media mereka membalikkan opini seakan-akan dilarang beribadah�

Ustadz yang aktif di Komunitas Umat Islam (FUI) pusat ini mengingatkan supaya siaga pada kiat golongan salibis untuk memurtadkan umat Islam.

�Kita mesti siaga lantaran nyatanya perkembangan gereja di Indonesia begitu cepat, data Kemenag th. 2010 perkembangan gereja nyaris 300 %, serta mereka merencanakan pada th. 2020 bakal mengadakan saat tuaian hasil pemurtadan di Indonesia yang targetnya 1/2 masyarakat Indonesia. Serta satu diantara bentuk usahanya mereka menyiapkan gereja sebanyak mungkin untuk menyimpan tujuan mereka. � pesannya.

Program kristenisasi memanglah telah diinstruksikan oleh beberapa pemimpin mereka, seperti Instruksi Paus Paulus Yohanes II sebagai pemimpin paling tinggi umat Katolik yang menyebutkan :

- Diserukan supaya semuanya umat Katolik serta gereja mesti mengambil aksi untuk meyebarkan agama katolik serta lakukan kristenisasi pada semuanya sisi dunia (to evangelise in all part of the world) termasuk juga pada negeri-negeri Islam di mana hukum Islam melarang perpindahan agama serta dia menyerukan �Open the door�s to Christ� bukalah pintu untuk Yesus. �

 Info itu tercatat dalam berita bulanan majalah �The Straits Time� edisi 24 Januari 1991 sebagai fatwa atau edaran pada umat katolik dunia yang dikatakan sebagai �Redemtory Missio atau �The Churchs Missionary Mandate, �. tutur Ustadz Bernard. (dm).JAKARTA � Sebagian waktu lalu Komunitas Rohaniawan se-Jakarta menekan pemerintah pusat mencabut wewenang pemda untuk mengatur pendirian tempat tinggal beribadah. Mereka menuntut hal itu lantaran dinilai sering keluarkan ketentuan yang tidak mematuhi hak melaksanakan ibadah.

Seirama dengan itu, Persatuan Gereja Indonesia lewat ketua biasanya pendeta Karel Erari juga menyebutkan pemerintah sudah tidak mematuhi konstitusi
negara karenanya ada ketentuan itu. �Negara tidak hadir serta tidak mematuhi konstitusi itu pelanggaran berat pada kehidupan beragama karenanya PBM mesti dicabut tanpa ada prasyarat. � tuturnya.

Menyikapi hal itu, Ustadz Bernard Abdul Jabbar sebagai bekas misionaris menyampaikan sampai kini beberapa masalah pendirian tempat tinggal beribadah seperti gereja liar itu dikarenakan ada pelanggaran hukum didalamnya, bukanlah larangan beribadah.

�Selama ini beberapa masalah gereja liar seperti dalam masalah GKI Yasmin, Ciketing dan yang lain mereka dapat dibuktikan memakai beberapa cara licik seperti penipuan tandatangan, pemalsuan surat dsb. Tersebut yang mengakibatkan sumber perseteruan. Tetapi dengan support media mereka membalikkan opini seakan-akan dilarang beribadah� katanya pada Nada Islam On-line.

Ustadz yang aktif di Komunitas Umat Islam (FUI) pusat ini mengingatkan supaya siaga pada kiat golongan salibis untuk memurtadkan umat Islam.

�Kita mesti siaga lantaran nyatanya perkembangan gereja di Indonesia begitu cepat, data Kemenag th. 2010 perkembangan gereja nyaris 300 %, serta mereka merencanakan pada th. 2020 bakal mengadakan saat tuaian hasil pemurtadan di Indonesia yang targetnya 1/2 masyarakat Indonesia. Serta satu diantara bentuk usahanya mereka menyiapkan gereja sebanyak mungkin untuk menyimpan tujuan mereka. � pesannya.


Program kristenisasi memanglah telah diinstruksikan oleh beberapa pemimpin mereka, seperti Instruksi Paus Paulus Yohanes II sebagai pemimpin paling tinggi umat Katolik. Dia menyampaikan �Diserukan supaya semuanya umat Katolik serta gereja mesti mengambil aksi untuk meyebarkan agama katolik serta lakukan kristenisasi pada semuanya sisi dunia (to evangelise in all part of the world) termasuk juga pada negeri-negeri Islam di mana hukum Islam melarang perpindahan agama serta dia menyerukan �Open the door�s to Christ� bukalah pintu untuk Yesus. � Info itu tercatat dalam berita bulanan majalah �The Straits Time� edisi 24 Januari 1991 sebagai fatwa atau edaran pada umat katolik dunia yang dikatakan sebagai �Redemtory Missio atau �The Churchs Missionary Mandate, � tutur Ustadz Bernard.

Pemurtadan bukanlah isapan jempol belaka, bebrapa usaha itu sampai kini telah berjalan di beberapa tempat di Indonesia. �Mereka memakai beragam langkah seperti modus membantu korban bencana gempa di Padang, memberi duit sembari dihibur tetapi pada akhirnya dibaptis berbarengan, lantas di Bekasi ada pembaptisan masal berkedok karyawisata, pemurtadan dalam dunia pendidikan berkekod mobil pandai, bahkan juga terang-terangan ditempat umum menginformasikan arena mencari jodoh di gereja serta beragam masalah yang lain yang sukses kita ungkap bukti-buktinya, � tuturnya.

�Sekali lagi umat Islam mesti mewaspadai gerak gerik gagasan mereka sebagai mana firman Allah Swt �dan jaganlah kalian (beberapa orang Islam) terperdaya oleh gerak gerik beberapa orang kafir di negeri kamu� sebab mereka bakal senantiasa berbuat apa sajakah lewat cara halus atau kasar seperti kiat �licik seperti ular, santun seperti merpati� itu ada di Injil mereka, Matius 10 ayat 16, � pesan bekas penginjil ini.


Terkait ketentuan tempat tinggal beribadah, Ustadz Bernard menyerukan umat Islam untuk mengawal jangan pernah dicabut. �Strategi mereka sampai kini terbentur karenanya ada ketentuan SKB itu, maka dari itu mereka berupaya mencabutnya supaya bisa memuluskan gagasannya. Bila ketentuan tempat tinggal beribadah itu sukses mereka cabut jadi bakal bermunculan masalah pemurtadan dimana-mana. Umat Islam mesti mengawal ketentuan itu supaya tetaplah ada, serta ketentuan itu tak diskriminatif lantaran dalam pembentukannya telah disetujui oleh semuanya unsur agama yang ada di Indonesia� tegasnya. (dm
http://www.beringinjayapost.com/2016/03/waspadalah-pdip-jokowikristenisasi-di.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "WASPADALAH!!!! PDIP (JOKOWI) MENDUKUNG KRISTENISASI DI INDONESIA:" KUBU JOKOWI AKAN HAPUS PERATURAN BERSAMA SOAL KERUKUNAN AGAMA DAN PENDIRIAN TEMPAT IBADAH!!!!! INI FAKTA!!"

Posting Komentar

.

Lagi Hangat