SBY VS JOKOWI!!!!! SALING BALAS MEMBALAS KRITIKAN!!! INILAH PANTUN KRITIKANNYA!!!! MASIH MASALAH HAMBALANG

Kritik Bekas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diperuntukkan pada Presiden Joko Widodo serta kunjungan Sang Presiden ke proyek mangkrak di Hambalang, adalah dua momen yang tidak bisa dipisahkan.

Keduanya dinilai memiliki kandungan lambang politik tingkat tinggi.

Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti memiliki pendapat, dua momen politik itu seperti pantun. Berbalas-balasan.

 " Kritik SBY pada Jokowi segera dijawab oleh Jokowi lewat cara cukup datang saja ke Hambalang, " tutur Ray waktu dihubungi Kompas. com, Jumat (20/3/2016).

Menariknya, balas-membalas 'pantun' itu dikerjakan oleh dua tokoh politik yang miliki ciri-ciri tidak sama.

SBY yang mempunyai ciri-ciri suka menyampaikan bebrapa inspirasi serta pandangan pada umum, dibalas oleh Jokowi yang memanglah tak demikian sukai bicara serta mempunyai 'style' kerja, kerja, kerja.

Terutama, kata Ray Rangkuti, yang seseorang adalah bekas presiden serta sekarang ini memegang jabatan ketua partai politik, yang seseorang lagi adalah pimpinan paling tinggi Republik ini.

Ray juga memiliki pendapat, momen itu tidaklah sampai menyebabkan gejolak politik sedahsyat rivalitas Jokowi-Prabowo Subianto. Tetapi, momen itu cukup berimbas pada perolehan citra positif-negatif di orang-orang.

 " Bisa saya katakan, dampak momen Jokowi yang datang ke Hambalang semakin besar imbasnya dari pada dampak SBY yang sekarang ini lakukan Tur de Java. SBY dengan lima langkahnya bisa poin lima, bila Jokowi dengan satu langkah saja bisa poin enam atau tujuh, " tutur Ray.

Alhasil, SBY dikira tidak berhasil bangun citra sebagai profil oposisi pemerintahan, terlebih di dalam banyak partai politik yang mulai merapat ke pemerintahan Jokowi-JK.

 " SBY lupa kalau dia bekas presiden. Jadi, demikian dia mengkritik satu kebijakan di saat pemerintahan saat ini, Jokowi tinggal tunjuk satu hal negatif di saat lantas, usai SBY, " tutur Ray.

Kritik SBY
Dalam rangkaian Tur de Java, tepatnya di Pati, SBY mengungkap kalau pemerintah baiknya tak kuras biaya di bidang infrastruktur. Terlebih, keadaan ekonomi tanah air tengah lesu.

 " Yang tahu ekonomi bila pajak dikuras habis ekonomi juicetu tak tumbuh. Yang utama yang harus pajak janganlah mangkir. Janganlah digenjot habis-habisan terlebih waktu keadaan ekonomi tengah susah, jadi perusahaan dapat bangkrut serta yang sulit semakin sulit. Ekonomi tengah lesu, jadi pajak mesti cocok, " tutur SBY.

 " Saya tahu, kalau kita perlu bangun infrastruktur. Dermaga, jalan, saya juga sepakat. Namun bila pengeluaran sebanyak mungkin dari tempat mana? Ya dari pajak sebanyak mungkin. Walau sebenarnya ekonomi tengah lesu, " lanjut dia.

SBY juga memohon pemerintah kurangi berbelanja infrastruktur dengan menundanya untuk ditangani di th. yang akan datang.

 " Bila ekonomi tengah lesu, dikurangi saja pengeluarannya. Dapat kita menunda th. depannya lagi, tidak ada kewajiban mesti usai th. ini. Indonesia ada selama-lamanya. Hingga bila ekonomi lesu, tak akan jadi tambah kesulitannya. Itu politik ekonomi, " tutur dia.

Jokowi Sedih di Hambalang
Dua hari sesudah kritik SBY, Jokowi mendadak meninjau proyek pusat berolahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Proyek itu di bangun di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jokowi membawa dan Staf Spesial Presiden Bagian Komunikasi Johan Budi SP, Menteri Pemuda serta Berolahraga Imam Nahrawi serta Menteri Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat Basuki Hadimujono.

Jokowi mengakui sedih lihat keadaan proyek pusat aktivitas berolahraga di Hambalang yang mangkrak pembangunannya.

Rasa sedih itu disibakkan Jokowi di account Twitternya @Jokowi, Jumat jam 13. 31 WIB.

 " Sedih lihat aset Negara di proyek Hambalang mangkrak. Penuh alang-alang. Mesti diselamatkan, " catat Jokowi.

Sesaat, pada wartawan di tempat blusukannya itu, Jokowi mengutamakan butuh dikerjakan penyelamatan proyek itu sebagai aset Negara.

 " Yang paling utama penyelamatan aset Negara. Kuncinya di situ serta arahnya bakal kesana. Apa pun ini menggunakan biaya triliunan, " tutur Jokowi.

Pemerintah memperhitungkan penyelamatan aset lewat beragam langkah. Alternatif penyelamatan salah satunya, melanjutkan pembangunan sampai usai, dirubah jadi Pelatnas atau tempat tinggal susun sewa.

Dua minggu yang akan datang, Jokowi berencana mengadakan rapat terbatas untuk mengulas nasib penyelamatan aset wisma atlet itu.

Dia memohon Balitbang Kementerian PU PR untuk mempelajari terlebih dulu, apakah ruang itu mungkin saja dilanjutkan kembali pembangunannya. Sebab, info yang didapat, tanah ruang itu labil hingga tak pas di bangun.

Korupsi Hambalang
Proyek itu punya masalah hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Beberapa pejabat diputuskan sebagai tersangka atas korupsi di proyek itu, pada 2013 lantas.

Diantaranya bekas Menteri Pemuda serta Berolahraga Andi Mallaranggeng serta bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Keduanya adalah kader Partai Demokrat.

Diluar itu, ada juga tersangka dari unsur petinggi pemerintahan, yaitu bekas Direktur Operasional I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mukhamad Noor serta bekas Kepala Biro Rencana Kementerian Pemuda serta Berolahraga Deddy Kusnidar.

Terakhir, KPK juga mengambil keputusan Andi Zoelkarnaen Mallaranggeng dengan kata lain Choel Mallaranggeng sebagai tersangka.

Mulai sejak pembangunan pusat pendidikan berolahraga yang terdapat di satu Bukit Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berhenti, lokasi ini beralih jadi lokasi sepi.

Proyek yang mengonsumsi dana Rp 2, 7 triliun serta saat ini mangkrak itu digunakan beberapa muda-mudi sebagai tempat berpacaran, tempat minuman keras serta arena balap motor liar.
http://www.beringinjayapost.com/2016/03/sby-vs-jokowi-saling-balas-membalas.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SBY VS JOKOWI!!!!! SALING BALAS MEMBALAS KRITIKAN!!! INILAH PANTUN KRITIKANNYA!!!! MASIH MASALAH HAMBALANG"

Posting Komentar

.